Ahad 06 Oct 2013 15:29 WIB

Peru dan Selandia Baru Tertarik Kerja Sama Pariwisata dengan Indonesia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Bintan, salah satu daerah tujuan wisata Indonesia
Foto: asiainfo
Bintan, salah satu daerah tujuan wisata Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA – Peru dan Selandia Baru tertarik untuk bekerja sama sektor pariwisata dengan Indonesia. Hal ini masing-masing disampaikan dalam kesempatan terpisah oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Blanca Magali Silva Velarde Alvarez dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.

Key mengatakan dia selalu menemukan pariwisata sebagai produk utama dalam setiap kunjungannya ke luar negeri. “Saya menawarkan keindahan pariwisata Selandia Baru untuk Indonesia, demikian juga sebaliknya,” ujar Key dalam Konferensi Tri Hita Karana di Nusa Dua, Ahad (6/10).

Dalam kerja sama pariwisata berbasis lingkungan (ekowisata) yang memberikan manfaat ekonomi, Key menekankan pentingnya jaminan mutu. Ia mencontohkan jaminan mutu ekowisata yang diterapkan di Selandia Baru dengan menyertifikasi 200 anggota dari pelaku-pelaku ekowisata setempat.

Mereka diberikan rating independen dalam hal kualitas dan pengalaman mengembangkan ekowisata. Sejak 2000, Selandia Baru telah menyaratkan kriteria lingkungan untuk ekowisatanya. Hasilnya, Selandia Baru adalah negara pertama di dunia yang memiliki asuransi pariwisata terpadu di dunia, mendapatkan rating perunggu, silver, hingga emas di bidang pertanggungjawaban lingkungan.

Alvarez menyampaikan kesediaannya untuk kerja sama perdagangan terbatas atau preferential trade agreement (PTA) antara Indonesia dan Peru. Ia juga menyarankan pembentukan kerja sama di bidang pariwisata, di samping perdagangan dan investasi. “Pariwisata merupakan ranah dimana Indonesia dan Peru bisa bekerja sama tanpa perlu saling menyaingi. Sebab, kita dapat pujian satu sama lain oleh dunia,” ujar Alvarez.

Alvarez menilai sektor pariwisata Indonesia dan Peru sama-sama mendapat penghargaan di mata dunia internasional. Peru juga tertarik untuk meningkatkan kerja sama di sektor industri nilai tambah dan usaha kecil mikro (UKM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement