Jumat 05 Aug 2016 14:43 WIB

Aher Kejar Penjual Snack Bikini

Bihun kekinian alias bikini
Foto: Instagram
Bihun kekinian alias bikini

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengimbau agar warga tidak membeli makanan ringan dengan merek yang dianggap tidak senonoh yakni Bihun Kekinian (Bikini) yang dipasarkan melalui toko online.

"Ya kalau bisa jangan beli lah, tapi kalau pun beli sekarang barangnya juga tidak ada," kata Ahmad Heryawan, Jumat (5/8).

Menurut dia, ulah produsen makanan ringan tersebut dinilainya tidak sejalan dengan program revolusi mental yang membentuk karakter bangsa tangguh dan bermoral.

"Tapi ini tiba-tiba kok iseng-isengnya sih bikin makanan dengan nama Bikini terus di gambar lagi Bikini-nya di situ," kata Aher.

Ia menuturkan wajar jika para orang tua dibuat resah dengan makanan ringan tersebut. Ia juga meminta kepada Dinas Industri Perdagangan Jawa Barat, untuk menelusuri adanya peredaran penjualan makanan ringan tersebut.

"Info dari Pak Widi (Kepala Disperindag Jabar) menyatakan pihaknya tidak ditemukan," kata dia.

Ia menuturkan Disperindag Jawa Barat juga telah mencoba untuk memesan produk ini melalui online namun tidak mendapatkan respon.

"Itu (pesanan) tidak dijawab, tidak ada respon. Dikejar ke tempat-tempat yang memungkinkan untuk dijual juga tidak ada," katanya.

Ia menilai penjual atau produsen makanan ringan tersebut sedang mencoba untuk melihat bagaimana respon masyarakat dengan penjualan mie bikini ini dan setelah reaksi dipasaran banyak yang resah, kemungkinan produsen menghentikan sementara penjualannya.

"Mudah-mudahan dan semoga saja ini berhenti dengan sendirinya, tobat dia kayaknya," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement