REPUBLIKA.CO.ID, Sekarang, nyaris tak satu mobil penumpang pun yang keluar dari pabriknya tanpa sabuk pengaman. Sayangnya, kebanyakan masyarakat Indonesia masih menganggap sabuk pengaman sebatas 'hiasan' mobil. Banyak pengguna mobil yang enggan mengenakannya, walaupun mereka paham bahwa sabuk pengaman merupakan salah satu komponen keselamatan utama.
Celakanya lagi, tak jarang pengguna mobil yang sama sekali belum mengerti cara menggunakan sabuk pengaman secara benar. Kalaupun mereka tahu, itu pun sebatas penggunaan sabuk pengaman untuk dirinya (orang dewasa) sendiri. Padahal seat belt malah dapat menjadi alat 'pencekik' paling jahat bila salah mengenakannya. Ini khususnya bagi anak-anak, wanita hamil, dan kaum lansia (lanjut usai). Karena itu, perlu dipahami beberapa hal mendasar mengenai tata cara mengenakan sabuk pengaman terutama untuk wanita hamil. Berikut ini tips singkatnya:
Pastikan terkunci dan melintasi bahu
Umumnya sabuk pengaman di Indonesia saat ini, jenis dua titik. Satu sabuknya melingkar bagian perut dan satu lagi mengikat daerah dada. Menggunakan secara benar harus dimulai dengan memastikan seatbelt melintasi bahu, melintang di dada, dan melintasi pangkuan.
Pastikan juga pengunci telah bekerja baik. Secara sederhana dapat dimulai dengan memasukkan ujung sabuk pada lubang pengunci hingga berbunyi klik. Banyak orang ceroboh dan hanya melintangkan sabuk di perut atau bahkan leher. Akibatnya bisa sangat fatal.
Pada wanita hamil
Wanita hamil juga wajib mengenakan sabuk pengaman. Setelah yakin pengunci berbunyi klik, atur posisi sabuk tepat di bawah perut. Sabuk menyilang satunya lagi, harus berada di antara payudara (sedikit di atas perut). Bila kecelakaan, wanita hamil yang mengenakan sabuk pengaman lebih terjamin keselamatannya. Secara psikologis, tampaknya memang seperti menyakitkan dan mengikat tubuh. Tetapi, sabuk merupakan pengaman yang telah dikembangkan melalui serangkaian uji, termasuk terhadap wanita hamil.