Ahad 26 Jun 2022 15:31 WIB

Rusia Kembali Serang Ibu Kota Ukraina Kiev

Belum ada keterangan apakah terdapat korban jiwa akibat serangan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Prajurit Ukraina mempelajari sistem senjata yang diluncurkan dari bahu Swedia Carl Gustaf M4 selama sesi pelatihan di dekat Kharkiv, Ukraina, 7 April 2022. Militer Rusia pada Sabtu (21/5/2022) mengeklaim telah menghancurkan pasokan utama senjata Barat di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kiev, Ukraina.
Foto: AP Photo/Andrew Marienko
Prajurit Ukraina mempelajari sistem senjata yang diluncurkan dari bahu Swedia Carl Gustaf M4 selama sesi pelatihan di dekat Kharkiv, Ukraina, 7 April 2022. Militer Rusia pada Sabtu (21/5/2022) mengeklaim telah menghancurkan pasokan utama senjata Barat di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kiev, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kiev, Ahad (26/6/2022), sekitar pukul 06:30 pagi waktu setempat. Serangan dilaporkan turut menghantam kompleks perumahan di kota tersebut.

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengungkapkan, beberapa ledakan terdengar di distrik Shevchenkivsky. “Ambulans dan regu penyelamat sudah di lokasi. Di dua gedung, penyelamatan dan evakuasi warga sedang berlangsung,” ucapnya.

Baca Juga

Klitschko turut terjun ke lokasi yang terdampak serangan. Dia mengungkapkan, terdapat sejumlah warga yang tertimbun reruntuhan bangunan. Belum ada keterangan apakah terdapat korban jiwa akibat serangan Rusia.

Menurut anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko, berdasarkan data yang diperolehnya, terdapat 14 rudal yang diluncurkan Rusia ke Kiev pada Ahad pagi. Sudah tiga pekan Moskow tak melancarkan serangan ke jantung pemerintahan Ukraina.

Saat ini, Rusia tengah fokus mengintensifkan operasinya di wilayah timur Ukraina, terutama Luhansk. Serangan ke Kiev terjadi di tengah agenda kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina.

Pada Ahad, Jokowi bersama rombongan terbatas bertolak ke Munchen, Jerman, untuk menghadiri KTT G7. Indonesia hadir sebagai negara mitra kelompok tersebut sekaligus dalam kapasitas pemegang kursi keketuaan G20 tahun ini. Dari Jerman, Jokowi bakal bertolak ke Rusia dan Ukraina.

“Saya akan ke Ukraina bertemu Presiden (Volodymyr) Zelensky, lalu ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin. Di kedua negara itu, saya mengusung misi: mengajak kedua pemimpin untuk membuka dialog dan menghentikan perang,” kata Jokowi lewat akun Twitter resminya.

Konflik di Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Menurut PBB, pertempuran telah menyebabkan setidaknya 5 juta warga Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga. Sementara di internal Ukraina, diperkirakan 8 juta warga kehilangan tempat tinggal. Hingga kini belum ada tanda-tanda Moskow dan Kiev akan menyepakati gencatan senjata atau mengakhiri peperangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement