REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada abad ke-9 M, ad-Dinawari telah menemukan ilmu tumbuhan-tumbuhan alias botani. Ia mengupas dan membedah botani lewat karyanya Kitab al-Nabat (Buku Tumbuh-tumbuhan) yang terdiri atas enam volume. Sayangnya, beberapa volume telah punah, hanya volume ketiga dan kelima yang tersisa.
Meski begitu, volume keenam dari kitabnya itu telah menjadi bagian rekonstruksi dasar dalam kutipan dari karya terakhirnya. Dalam kitabnya itu, ad-Dinawari menguraikan sekitar 637 jenis tanaman. Buku itu ditulis dalam bahasa Arab.
Sang ilmuwan menjelaskan aneka jenis tanaman yang ditemuinya dari huruf sin sampai ya. Tak hanya itu, dia juga mendiskusikan evolusi tanaman dari tumbuh/hidup sampai mati, penjelasan tahap tanaman tumbuh, dan memproduksi buah dan bunga.
Buku itu menjadi sumber utama tentang tanaman-tanaman dan penggolongan analisis (morfologi), morfologi tanah dan tentang ilmu air. Selain itu, buku yang fenomenal itu juga menjadi risalah tata bahasa paling lengkap dalam nama-nama tanaman.
Astronomi dan Meteorologi Bagian dari bukunya tentang tanaman juga menguraikan peranan astronomi dan meteorologi Islam dalam pertanian. Ia sudah bisa menentukan awal musim dengan fenomena alam tersebut.
Fenomena alam lainnya, seperti badai, guntur, kilat, salju, banjir, lembah, sungai, danau, sumursumur, dan sumber air lainnya dikaji dan dibahas. Semua itu digunakan untuk kepentingan pertanian.
Ilmu Bumi Bagian dari buku tentang tanaman milik ad-Dinawari juga menguraikan ilmu bumi dalam konteks pertanian. Dia memasukkan batu dan pasir serta menjelaskan perbedaan tipe-tipe tanah serta menandakan tipe-tipe yang cocok untuk tanaman, kualitasnya, dan kandungan tanah yang baik.
Sejarah Lewat Kitab al-Akhbar at-Tiwal, ad- Dinawari juga dianggap sebagai se orang sejarawan. Selain menceritakan za man pra-Islam, buku sejarahnya juga mengi sahkan hari-hari terakhir kekua saan Di nasti Umayyah di Khurasan. Da lam bu ku itu, diceritakan bagaimana Marwan IIkhalifah terakhir Umay yahdi kalahkan oleh pasukan Abbasiyah.