BANDAR LAMPUNG - Harga biji kopi kering di wilayah perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, masih bertahan tinggi. Meski petani sedang dalam musim panen, harga kopi masih melonjak hingga Rp 22 ribu per kilogram (kg) hingga Ahad (24/8).
Suroji, petani kopi di Lampung Barat, mengatakan, tingginya harga kopi sudah terjadi sejak Juni lalu. “Sekarang produksi panen menurun, namun harga tetap tinggi,” kata Suroji, petani asal Krui, Kabupaten Lampung Barat.
Ia mengatakan, para pengumpul kopi rela mendatangi sentra-sentra perkebunan kopi rakyat dan menawarkan harga tinggi. Hal ini dipicu minimnya produksi kopi sementara harga tinggi dan kurs dolar terhadap rupiah juga tinggi.
Pada beberapa bulan lalu, harga biji kopi kering masih dalam kisaran Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kg. Kenaikan harga biji kopi kering juga berpengaruh dengan harga kopi bubuk yang dijual pedagang. Harga kopi bubuk produksi Lampung Barat mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kg, sebelumnya Rp 35 ribu hingga Rp 39 ribu per kg.
Menurut Iwan, warga Liwa, tingginya harga biji kopi kering sebenarnya menguntungkan petani kopi, namun produksi kopi saat ini mengalami penurunan sehingga petani kopi hanya bisa menikmati tingginya harga beberapa saat. Iwan mengatakan, harga kopi bubuk saat ini bergantung dengan harga biji kopi kering. rep:mursalin yasland ed: fitriyan zamzami