REPUBLIKA.CO.ID,OSAKA - Tim darurat, Kamis (24/3), kembali menggunakan alat pemadam kebakaran dengan pompa air bertekanan tinggi untuk mendinginkan reaktor nuklir Fukushima Daiici yang rusak akibat gempa di Jepang. Pada sehari sebelumnya, asap gelap kembali membumbung dari PLTN Fukushima sehingga para pekerja sempat dievakuasi sementara.
Para pekerja masih terus berupaya untuk menghentikan melelehnya pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di timur laut Tokyo yang menyemburkan radiasi. Semburan radiasi tersebut membuat puluhan ribu orang mengungsi, mencemari produk pertanian dan air minum serta menyebarkan kecemasan.
Asap putih sudah membubung di empat dari enam reaktor pada pagi hari. Para pekerja, Rabu (23/3), ditarik setelah asap pekat membubung dari reaktor No.3 yang terguncang gempa besar berkekuatan 9,0 skala Richter diikuti tsunami yang menghantam timur laut Jepang pada 11 Maret.
Gempa itu merusak listrik eksternal atas PLTN tersebut. Reaktor No. 1, 2, 3 yang sedang beroperasi saat itu secara otomatis berhenti bekerja. Namun, tsunami menerjang generator cadangan dan sistem pendingin pun gagal.
Pada Kamis (24/3) pagi, pemadam kebakaran Tokoyo kembali menggunakan pompa berkekuatan tinggi untuk menyiramkan air laut ke reaktor tersebut guna mengisi cairan di kolam penampungan dalam reaktor. Fokus pemadaman berada pada reaktor No. 3 yang memberikan kekhawatiran khusus karena menggunakan bahan bakar uranium-plutonium yang mudah menguap. Tujuan mengisi kembali kolam penampungan agar batang reaktor tidak terkena udara yang dapat menyebabkan pelepasan radiasi dalam jumlah besar.
Para ahli saat ini menyambungkan listrik eksternal ke semua reaktor. Mereka juga mencoba sistem komponen dan perlengkapan demi menyalakan kembali sistem pendinginan dan membuat stabil reaktor.
Listrik sudah separuh menyala kembali di ruang kontrol dari reaktor No. 3. Sebelumnya, para pekerja meraba dalam gelap dengan menggunakan senter tanpa sistem pendingin udara untuk menghisap radiasi yang meningkat.
PLTN Fukushima terletak 250 kilometer sebelah timur laut Tokyo. Pemerintah sudah menyatakan zona tertutup dalam radius 20 km di sekitar PLTN dan mengevakuasi ribuan orang. Sementara, mereka yang tinggal dalam radius 20-30 km diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah. (Antara/AFP)