REPUBLIKA.CO.ID,NABLUS--Dinas keamanan Palestina Kamis mengatakan mereka telah membebaskan dua pemimpin senior kelompok garis keras Jihad Islam yang mereka tangkap semalam di Tepi Barat utara. Kedua orang itu, disebut namanya sebagai Khaled Jiradat dan Tareq Qaadan, ditangkap sekitar tengah malam di kota Jenin di Tepi Barat utara dan dibebaskan kurang dari 24 jam kemudian setelah diperiksa.
Keduanya adalah pemimpin senior politik di cabang gerakan itu di Tepi Barat. Para pejabat keamanan yang sebelumnya menolak mengkonfirmasi penangkapan orang-orang itu, tidak menjelaskan mengapa mereka diperiksa atau ditahan.
Pada Rabu, sayap bersenjata kelompok itu di Jalur Gaza telah menembakkan berondongan roket ke Israel selatan, dua di antaranya menghantam kota padang pasir Beersheva di selatan, melukai satu orang. Peningkatan dalam serangan roket itu merupakan jawaban atas pembunuhan Israel sahari sebelumnya terhadap empat gerilyawan kelompok tersebut dan juga empat warga sipil, dalam dua serangan terpisah di Jalur Gaza.
Kematian-kematian itu telah mendorong ancaman dari Brigade Al-Quds, yang berjanji untuk menyerang makin dalam ke Israel, mengatakan "tidak ada lagi garis merah bagi perlawanan (Palestina)". Beberapa jam kemudian, bom meledak di sebuah pemberhentian bus yang penuh sesak di Jerusalem tengah, menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 30 orang, yang mendorong pemburuan besar-besaran (atas pelakunya).
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan tersebut, insiden pertama seperti itu yang menghantam Jerusalem dalam hampir tujuh tahun.