Rabu 20 Apr 2011 18:08 WIB

Mahasiswa Baru Sasaran Empuk Sindikat "Cuci Otak"

Mahasiswa kuliah/Ilustrasi
Foto: Dewi Mardiani/Republika
Mahasiswa kuliah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Rektor Universitas Muhammadiyah Malang,Dr Muhajjir Effendi mengemukakan, yang menjadi incaran sebagai korban sindikat "cuci otak" mahasiswa selalu mahasiswa baru. "Karena mental mereka masih labil, sehingga masih mudah dipengaruhi," katanya. Selama tiga tahun terakhir (mulai 2008) sebanyak 13 orang mahasiswa UMM nyaris menjadi korban yang bermodus perekrutan anggota NII.

NII, katanya, hanya sebagai media untuk memperalat calon korbannya. Hal ini sama halnya dengan modus operandi kasus penipuan lainnya. "Ini murni penipuan, seperti yang menimpa para TKI yang baru pulang dari luar negeri, karena sasarannya harta benda korban, bukan ideologi," tegasnya.

Oleh karena itu Muhajjir mengimbau kepada seluruh waspada terhadap modus penipuan tersebut. Modus ini tidak menutup kemungkinan juga akan dilakukan kepada mahasiswa tahun ajaran baru 2011/2012.

Selain meminta mahasiswanya untuk mewaspadai gerakan-gerakan dengan modus pencucian otak tersebut, UMM juga telah menyebar tim di dalam kampus untuk memantau pergerakan orang yang tidak dikenal.

Kepala Bagian Humas UMM Nasrullah mengatakan, tim tersebut terdiri dari dosen, mahasiswa senior yang aktif di organisasi. "Apabila tim ini melihat ada orang yang mencurigakan, selanjutnya kami bergerak untuk membekuk orang tersebut," jelas Nasrullah.

Ia menjelaskan, untuk dosen yang dilibatkan adalah yang memiliki bekal disiplin ilmu psikologi. Sementara mahasiswa yang dimasukkan dalam tim, adalah mereka yang aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan mahasiswa yang pernah menjadi korban dari pencucian otak.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement