Kamis 28 Apr 2011 17:56 WIB

Pepi Fernando Berasal dari Keluarga Kurang Mampu

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Terduga pimpinan teroris dan pelaku bom buku, Pepi Fernando ternyata berasal dari warga yang kurang mampu di tempatnya, di Kampung Sekarsari, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Tokoh Masyarakat kampung setempat, Karman (67) mengatakan, sebelum Pepi bekerja di Aceh sebagai wartawan dan pembuat film tentang tsunami Aceh, kehidupan orang tuanya merupakan warga yang kurang atau hidup pas-pasan. "Keluarga Pepi memang berasal dari keluarga yang kurang mampu yang tinggal seperti warga sekitar pada umumnya," kata Karman kepada ANTARA, Kamis.

Karman menuturkan, namun keluarga ini mempunyai kelebihan lain orang tuanya Pepi, Maman dan Edah selain bisa bertani atau berkebun mereka juga bisa menjahit pakaian sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, keluarga ini tidak mengandalkan orang lain. Ditambahkannya, selain itu Pepi juga terkenal cukup pintar di kalangan warga yang seumurannya, dan hanya satu-satunya warga disini yang bisa melanjutkan sampai ke universitas dan mendapatkan titel. "Kebanyakan warga di sini hanya lulusan SD dan SMP, walaupun ada paling sampai tingkat SMA," tambahnya.

Namun, setelah lulus kuliah dan bekerja sebagai wartawan dan membuat film pada sekitar 2004 lalu Pepi membangun rumah orang tuanya menjadi lebih layak dan permanen, karena awalnya rumah Pepi bangunannya tidak permanen. "Mungkin dari hasil kerjanya Pepi bisa membangun rumah orang tuanya agar bisa lebih layak," ujarnya.

Untuk sekolahnya pun, Pepi bersekolah di SDN Cipeteuy, Desa Manjul kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (Mts) Add'wah dan Madrasah Aliyah (MA) Add'wah. Tetapi, karena pintar Pepi juga melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sementara itu, Ibu RT 02 Kampung Sekarsari, Yeyet membenarkan, keluarga terduga teroris ini memang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun mereka mempunyai keahlian dan kemauan lebih dibandingkan dengan warga sekitar.

Pepi, selain baik, sopan dan taat ibadah, ia juga mempunyai otak yang pintar karena bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Pepi itu orangnya pintar tetapi tidak sombong serta tidak kasar kepada siapapun dan kesehariannya juga sering bergabung dengan warga sekitar," tuturnya.

Adanya pemberitaan di media massa, warga di sini awalnya tidak percaya bahkan ada histeris sampai menangis sebab tidak menyangka orang sebaik dia bisa melakukan teror bom. "Sampai saat ini masih ada warga yang tidak percaya kalau ditangkap itu Pepi," tandas Yeyet.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement