REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menko Polhukam, Djoko Suyanto, membantah bahwa pemerintah gamang dalam menyikapi gerakan Negera Islam Indonesia (NII). Pemerintah menentang gerakan radikal tersebut.
"Kalau dikutip kita gamang dan lemah, itu tidak benar," ujar Djoko di kantor wapres, Jakarta, Jumat (29/4).
Apalagi, lanjut Djoko, tidak ada satupun yang setuju dengan pendirian Negara Islam Indonesia. Namun melihat dari skala nasional, maka gerakan itu memang belum mengkhawatirkan. Meskipun, kewaspadaan itu harus dibangkitkan di tengah masyarakat. Sementara, kepolisian akan menindaklanjuti tindakan gerakan itu yang mengarah ke pidana.
"Sekarang BIN sudah menyampaikan bahwa kepolisian sudah menindak terkait pidananya. kalau tidak ada pidananya, bagaimana," katanya.
Djoko pun meminta masyarakat tidak terpancing oleh isu yang menyebutkan intelejen dan TNI membekingini NII KW9. "omong kosong. Zaman seperti ini tidak mungkin TNI intelijen bertindak seperti itu," tegasnya.
Menurutnya, gerakan itu belum dapat dinyatakan sebagai makar. Karena jika disebut makar, itu harus ada gerakan nyata secara masif yang mengarah ke sana. "Kalau meresahkan, saya setuju,'' katanya.