Kamis 26 May 2011 13:20 WIB

Polri Periksa Sepuluh Pengurus Alzaytun

Pondok Pesantren Al Zaytun
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pondok Pesantren Al Zaytun

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Penyidik Badan Reserse dan Kriminal Polri, Kamis (26/5), memeriksa sepuluh pengurus Alzaytun terkait dugaan pemalsuan akta yayasan Pondok Pesantren tersebut.

"Kita hari ini memeriksa sepuluh orang dari pengurus Alzaytun terkait laporan Imam Supriyanto," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (26/5). Namun, Boy tidak menyebutkan nama sepuluh pengurus Alzaytun yang diperiksa tersebut.

Mengenai kemungkinan pimpinan Alzaytun, Panji Gumilang, diperiksa, Kabag Penum hanya mengatakan pemeriksaan belum mengarah ke situ. "Tidak ada nama Panji, tenang saja semua polisi akan memeriksa secara proporsional dan bentuknya dilakukan secara bertahap," kata Boy.

Pemeriksaan ini terkait laporan mantan Menteri Peningkatan Produksi NII, Imam Supriyanto, pada Selasa (10/5) lalu. Imam melaporkan mengenai dugaan pemalsuan dan isu-isu yang beredar terkait aktivitas gerakan Negara Islam Indonesia (NII) di pondok pesantren Alzaytun.

Soal dugaan adanya gerakan NII di Alzaytun serta percobaan makar, Boy mengatakan hal tersebut akan ada proses hukum. "Semuanya harus ditindaklanjuti dalam proses hukum. Karena itu, harus ada fakta hukum yang terungkap," kata Kabag Penum.

sumber : Antara/C08
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement