Senin 02 May 2011 16:23 WIB
Negara Islam Indonesia

Menko Kesra:Harus Dilakukan Langkah Penuntasan NII

Rep: Prima Restri / Red: Didi Purwadi
Agung Laksono
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Terkuaknya korban doktrinasi gerakan Negara Islam Indonesia (NII) serta luasnya jaringan yang sudah terbangun di masyarakat belakangan ini dinilai mengkahwatirkan.Karena itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, menegaskan bahwa harus dilakukan langkah penuntasan NII.

''NII masih bergerak. Dan, ini adalah gerakan separatis dan makar. Tidak hanya sekedar mendirikan negara, tapi juga mengganti ideologi negara,'' tutur Agung saat temu wartawan di Jakartaa pada Senin (2/4). Karena itu, harus ada langkah penuntasan oleh aparat keamanan sesuai dengan mekanisme undang-undang.

Agung mengatakan bahwa NII ternyata saat ini masih bergerak. NII berbeda dengan gerakan DI/TII yang sudah ditumpa habis. ''Ada pihak yang menciptakan itu. Ada tokoh-tokoh yang ingin mendirikan negara dalam suatu negara,'' tutur dia.

Masih bergeraknya NII tidak lepas dari program pendidikan karakter bangsa atau nation character building. Rakyat harus diberi keyakinan dengan memberikan pendidikan secara tuntas terhadap empat pilar bangsa. Yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

''Sehingga jika ada niatan meski melalui jalur agama, maka kita tolak. Karena, gerakan ini akan mengubah pilar bangsa. Republik sudah final. Yang belum final adalah peningkatan kualitas, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi,'' tutur Agung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement