REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Terkuaknya korban doktrinasi gerakan Negara Islam Indonesia (NII) serta luasnya jaringan yang sudah terbangun di masyarakat belakangan ini dinilai mengkahwatirkan.Karena itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, menegaskan bahwa harus dilakukan langkah penuntasan NII.
''NII masih bergerak. Dan, ini adalah gerakan separatis dan makar. Tidak hanya sekedar mendirikan negara, tapi juga mengganti ideologi negara,'' tutur Agung saat temu wartawan di Jakartaa pada Senin (2/4). Karena itu, harus ada langkah penuntasan oleh aparat keamanan sesuai dengan mekanisme undang-undang.
Agung mengatakan bahwa NII ternyata saat ini masih bergerak. NII berbeda dengan gerakan DI/TII yang sudah ditumpa habis. ''Ada pihak yang menciptakan itu. Ada tokoh-tokoh yang ingin mendirikan negara dalam suatu negara,'' tutur dia.
Masih bergeraknya NII tidak lepas dari program pendidikan karakter bangsa atau nation character building. Rakyat harus diberi keyakinan dengan memberikan pendidikan secara tuntas terhadap empat pilar bangsa. Yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
''Sehingga jika ada niatan meski melalui jalur agama, maka kita tolak. Karena, gerakan ini akan mengubah pilar bangsa. Republik sudah final. Yang belum final adalah peningkatan kualitas, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi,'' tutur Agung.