REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Pemimpin Al Qaida Osama bin Laden tidak bersenjata ketika pasukan khusus Amerika Serikat menyerang kompleksnya di Pakistan, tapi ia melawan sebelum ia ditembak, demikian menurut juru bicara Gedung Putih Jim Garner, Selasa.
Garney mengatakan, isteri bin Laden "penyerang AS yang terburu-buru" dan ditembak di kakinya tapi tidak tewas, berlawanan dengan apa yang seorang pejabat Gedung Putih katakan Senin. Garney menolak memberikan perincian lagi mengenai kelakuan bin Laden pada saat serangan itu. Perlawanan tidak (selalu) membutuhkan senjata api, katanya.
Pasukan AS menghadapi tembak-menembak sepanjang serangan 40 menit itu. "Kami memperkirakan perlawanan besar-besaran dan kami telah menemui perlawanan besar-besaran. Ada banyak orang lain yang bersenjata di kompleks itu," kata Garney.
Ia juga mengatakan, tewasnya bin Laden tidak mungkin mempegaruhi jadwal waktu AS untuk mengeluarkan tentara Amerika dari Afghanistan. Ia menambahkan bahwa maksud untuk memulai pengurangan tentara AS di Afghanistan tetap pada Juli.