REPUBLIKA.CO.ID, TATAOUINE - Lebih dari selusin peluru mortir yang ditembakkan dari Libya mendarat di dekat kota perbatasan Tunisia, Dehiba, Kamis (5/5), pada saat pasukan pemerintah Libya bertempur menghadapi pemberontak di Pegunungan Barat.
Seorang warga Dehiba mengatakan, salah satu mortir mendarat dekat sebuah penampungan air. Penampungan ini memasok air minum ke kota Tunisia.
Tembakan artileri Libya juga telah mendarat di dekat kota Dehiba beberapa kali dalam sepekan terakhir, saat pasukan loyalis Muammar Qaddafi mencoba merebut kendali sebuah pos perbatasan penting dari tangan pemberontak.
Sehari sebelumnya, pasukan Qaddafi juga menewaskan lima orang ketika mereka membom pelabuhan strategis di kota Misrata yang terkepung. "Banyak pemboman telah dilancarkan di Misrata hari ini," kata juru bicara pemberontak Jalal al-Gallal.
"Saya khawatir jumlah korban tewas bisa jauh lebih banyak dibandingkan yang ingin kita dengar," sambungnya.
Ratusan orang telah tewas selama dua bulan terakhir di Misrata, satu-satunya kubu utama pemberontak di bagian timur negara yang dikuasai Qaddafi tersebut.