Rabu 18 May 2011 16:26 WIB

Menteri Agama Minta Seluruh Rektor Universitas Tutup Celah Paham Radikal

Rep: C41/ Red: Didi Purwadi
Suryadharma Ali
Foto: Antara
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menteri Agama, Suryadharma Ali meminta, seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia untuk menutup celah bagi masuknya paham radikal ke dalam kampus. Baik kampus berbasis umum maupun agama -- Kristen, Islam, Hindu, Budha -- untuk melakukan hal ini bersama-sama.

"Yang perlu kita lakukan adalah paham itu (radikal) tidak merembes ke lembaga pendidikan dan juga ke tengah masyarakat," ujar Suryadharma usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, di Gedung Dewan, Jakarta, Rabu (18/5).

Suryadharma mengabarkan dirinya telah mengumpulkan sejumlah rektor dari sejumlah perturuan tinggi umum maupun agama beserta Kepala Wilayah Kantor Kementerian Agama se-Indonesia. Kepada Kakanwil Kemenag, Suryadharma meminta mereka untuk meningkatkan peran dakwah di tengah masyarakat.

Suryadharma hadir menemui Komisi Agama DPR RI untuk memberikan pemaparan tentang "Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme atas Nama Agama". Menag hadir bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai.

Untuk Negara Islam Indonesia (NII), Suryadharma menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk mengungkap keberadaan kelompok radikal tersebut. "Saya tidak mempunyai kewenangan untuk mengusut NII," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement