REPUBLIKA.CO.ID, Amerika Serikat diam-diam memperluas hubungan pertahanan dalam skala besar dengan Arab Saudi, meskipun kemarahan jelas dinyatakan oleh pihak Arab atas peran Amerika dalam transformasi di Timur Tengah.
Amerika dan Saudi akan menciptakan sistem pertahanan rudal untuk melindungi ladang minyak kerajaan dan situs nuklir masa depan, Associated Press melaporkan pada Kamis (19/5).
Rencana tersebut didasarkan pada kesepakatan Mei 2008, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice dan Menteri Dalam Negeri Saudi Pangeran Nayef. Kesepakatan itu juga akan membentuk pasukan elit yang mencakup setidaknya 35.000 prajurit Saudi.
Kolaborasi itu diawasi oleh Komando Sentral AS dan dikelola oleh Jenderal Robert G. Catalanotti. Skuad tersebut dilatih dan dilengkapi oleh personel Amerika, termasuk staf dari departemen energi dan pertahanan. Pasukan keamanan ini juga terpisah dari militer Saudi dan garda nasional, yang bertugas melindungi keluarga kerajaan.
Washington juga menawarkan Riyadh paket senjata senilai 60 miliar dolar, yang memungkinkan Saudi memiliki puluhan pesawat tempur canggih.