Jumat 03 Jun 2011 13:10 WIB

Isu Mr A Diharap tak Ganggu Koalisi

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Saan Mustofa
Saan Mustofa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Isu kemunculan Mr A yang dilontarkan Wasekjen Partai Demokrat (PD), Ramadhan Pohan diharapkan tidak menggangu koalisi yang terbentuk. Wasekjen PD yang lain, Saan Mustopa menyatakan tidak mengetahui Mr A yang dimaksud oleh rekannya itu.

"Saya enggak tahu yang namanya Mr A itu siapa. Mudah-mudahan tidak akan mengganggu koalisi. Hanya kita harap Mr A ini tidak memunculkan persoalan lain dan jangan menjadi tuduhan," katanya, Jumat (3/6).

Ia mengharapkan isu yang dilemparkan mengenai sosok yang diduga berperan dalam kisruh yang terjadi di internal partai ini bisa ditindaklanjuti. Supaya tidak menimbulkan polemik dan saling curiga terhadap individu yang kebetulan berinisial A.

Apalagi, lanjutnya, politisi berinisial A cukup banyak. Tak hanya dari politisi luar tetapi internal PD pun inisial itu juga ada. "Saya sendiri belum pernah tahu mengenai Mr A," katanya.

Seperti diberitakan, Mr A mulai ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Sosok itu disebut-sebut berasal dari partai lain dan merupakan politisi senior. Ia dianggap telah menginfiltrasi atau mengobok-obok intern PD dengan menciptakan kisruh yang terjadi saat ini di PD. Masih belum jelas siapa Mr A itu. Namun, santer terdengar jika politisi itu merujuk ke Partai Golkar.

Tetapi lain halnya jika berkaitan dengan adanya upaya memfitnah PD. Saan beranggapan hal tersebut sangat mungkin terjadi. Contohnya, pesan singkat yang beredar awal pekan ini dengan mengatasnamakan M Nazaruddin. Isi pesan itu pun langsung dicap sebagai fitnah dan tidak benar.

Sayangnya, ia mengaku belum mengetahui pihak yang menyebarkan pesan singkat tersebut. "Saya enggak tahu. Maka saya katakan itu kewenangan kepolisian dan ranah kepolisian siapa yang menyebarkan SMS yang isinya fitnah. Jadi soal penyebar sms kita serahkan ke kepolisian-lah," katanya.

Dampak dari pesan singkat itu sempat membuat SBY sebagai Ketua Dewan Pembina PD pun gerah dan langsung memberikan pernyataannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement