REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat merasa kecolongan dengan aksi penyuapan yang diduga dilakukan oleh salah satu hakimnya, Syarifudin. Padahal, Ketua PN Jakpus, Syahrial Sidik, mengaku sudah memberikan pembinaan mental dan menggelar evaluasi secara rutin terkait dengan pengawasan kinerja hakim.
"Ya pasti kecolongan. Kita sudah rapat setiap bulan sekali, rapat evaluasi, pembinaan-pembinaan mental," ujar Syahrial di PN Jakpus, Senin (6/6). Syahrial pun mengungkapkan pihaknya sudah membuat sistem administrasi pembagian perkara oleh komputer sehingga perkara yang ditangani hakim transparan. Hal tersebut, tuturnya, menutup kemungkinan bagi hakim untuk memilih perkara yang akan ditangani.
Syahrial menjelaskan perkara kepailitan yang ditangani oleh hakim Syarifudin sudah terjadi di masa Ketua PN sebelum dia. "Kalau 2006 saya kan belum masuk. Ini perkara lama. Saya tidak tahu,"jelasnya. Dengan adanya kasus hakim Syarifudin, Syahrial pun menjanjikan akan melakukan evaluasi sistem mekanisme pengawasan di tubuh PN Jakarta Pusat.