REPUBLIKA.CO.ID,MISRATA--Enam petempur pemberontak Libya tewas Ahad dan puluhan lagi terluka akibat berondongan serangan mortir dekat kota Misrata yang dikuasai pemberontak, menurut dokter. Setelah bentrokan itu, wartawan Reuters di Misrata mendengar pesawat perang di angkasa di atas kota itu dan kemudian suara serangan udara menghantam tempat di barat kota, tempat pertempuran terjadi.
Mobil-mobil pickup dan ambulans berdatangan di sebuah rumah sakit lapangan di distrik Dafniya di barat Misrata, membawa petempur-petempur yang terluka dalam serangan mortir tersebut. Para pekerja medis menggunakan ember air untuk membersihkan darah dari lantai rumah sakit lapangan itu, yang telah diubah dari penggunaan sebelumnya sebagai sebuah garasi. Mohammed Elbira, seorang dokter, mengatakan 28 orang terluka.
Catatan dokter dan petempur di rumah sakit itu memberi kesan bahwa pasukan yang setia pada pemimpin Libya Muamer Qaddafi telah menggunakan rumah dan pertanian warga sipil untuk kedok dari serangan udara NATO. Elbira mengatakan enam petempur yang tewas itu terlibat dalam operasi yang melewati garis pemberontak, di tanah pertanian antara pinggiran barat Misrata dan kota Zlitan yang berdekatan.
Ia mengatakan, mereka mendapat serangan roket segera setelah mereka mendekati sebuah rumah warga sipil tempat pasukan pro-Qaddafi ditempatkan, dan bahwa petempur pemberontak menemukan dua mayat di luar rumah itu. Kemudian, sebuah pickup tiba di rumah sakit lapangan dengan membawa 10 orang, termasuk anak-anak yang tampak ketakutan, wanita dengan wajah mereka ditutup, dan seorang pria tua.
Seorang petempur yang melakukan berjalanan bersama mereka mengatakan mereka itu anggota keluarga yang sama seperti dua wanita yang tewas tersebut dan bahwa mereka telah dibawa ke garis belakang pemberontak untuk kesalamatan mereka. Sebelumnya Ahad, seorang wartawan Reuters keluar dengan sekelompok petempur pemberontak ke sebuah tempat pertanian antara Misrata dan Zlitan yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan pro-Gaddafi.
Sebuah tank telah ditinggalkan di tanaman zaitun oleh tentara pemerintah. Itu 30 meter dari sebuah rumah pertanian dan di bawah pohon, membuat sulit pilot NATO untuk menyerangnya tanpa menghantam rumahnya.
Misrata, kota terbesar ketiga Libya, sekitar 200Km di timur ibukota Tripoli. Selama beberapa pekan, kota itu menjadi ajang pertempuran jalanan sengit ketika tentara Qaddafi berupaya memadamkan pemberontakan terhadap pemerintahnya di sana.
Pemberontak sekarang mendesak pasukan pro-Qadddafi keluar dari kota itu sendiri, tapi tentara pemerintah masih mengepung Misrata di tiga sisi. Beberapa pejabat di ibukota Libya membantah bahwsa pasukan keamanan telah menyerang warga sipil, dan menyatakan pemberontak adalah penjahat dan militan Al Qaida.