Rabu 22 Jun 2011 22:42 WIB

Istri Termuda Usamah bin Ladin Segera Pulang Kampung ke Yaman

Amal al Sadah (kanan)
Foto: Daily Mail
Amal al Sadah (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Amal Ahmed Al Sadah, istri termuda Usamah bin Ladin yang tertembak kakinya saat penangkapan mendiang suaminya akan segera diterbangkan ke Yaman. Sebelumnya, dia ditahan oleh pemerintah Pakistan segera setelah penyerbuan yang menewaskan bin Ladin. Amal sempat jadi 'rebutan' antara intelijen Pakistan dan Amerika Serikat.

The Guardian mengutip laporan di Yaman dan Arab Saudi tentang finalisasi kesepakatan antara diplomat Yaman dan Pakistan menyatakan, Amal beserta putri 12 tahun hasil pernikahannya dengan pimpinan Al Qaeda itu akan segera pulang "dalam hitungan hari".

Dua istri Bin Laden lainnya - Khairah Sabar dan Sabar Siham - yang tinggal bersama Amal dan bin Ladin  di Abbottabad juga akan dikembalikan ke negaranya. Keduanya adalah warga Arab Saudi dan juga ditahan Pakistan. Para pejabat Saudi mengatakan kepada Guardian bahwa "tidak ada keberatan untuk menerima kembali mereka ke Arab Saudi."

Bin Ladin dicabut kewargaan Saudinya pada tahun 1994.

Menurut saudara Amal, Zakria, diplomat Yaman di Pakistan memberitahukan kedatangan adiknya "dalam beberapa hari mendatang" setelah "menyelesaikan formalitas hukum". Negosiasi atas pengaturan yang tepat untuk perjalanan pulang mereka dikatakannya 'sangat panjang dan rumit'.

Sejak kematian Bin Laden, keluarga Amal Al Sadah di Yaman telah menuntut pemulangan dengan selamat.

Mereka mengatakan kepada Associated Press mereka telah melihat putri mereka hanya sekali sejak pernikahannya dengan Bin Laden pada tahun 1999. Sejak itu, komunikasi sebagian besar terbatas pada pesan yang disampaikan oleh kurir.

Amal Al Sadah, yang diyakini telah istri favorit Bin Laden, dikatakan telah memberitahu teman-temannya dan keluarganya bahwa ia ingin "dicatat dalam sejarah."

Ketika Bin Laden dilaporkan memberinya pilihan untuk kembali ke Yaman atau tinggal di bersamanya di Afghanistan setelah serangan 9 / 11 dia berkata, "Aku ingin menjadi martir Anda dan aku tidak akan meninggalkan  Anda."

sumber : Guardian
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement