Jumat 24 Jun 2011 17:59 WIB

TKW Coba Bunuh Diri Nyebur ke Laut

 Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan, di KBRI Abu Dhabi, Minggu (6/2).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan, di KBRI Abu Dhabi, Minggu (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID,NEGARA - Mistun (35), TKW asal Dusun Pringgasila, Pangadangan, Lombok Timur, NTB nekat menceburkan diri ke laut Gilimanuk, Jumat (24/6), karena merasa frutasi dan malu. Beruntung, awak kapal beserta petugas pelabuhan bertindak cepat sehingga nyawa perempuan yang baru tiga bulan bekerja di Malaysia ini bisa diselamatkan.

Informasi di TKP menyebutkan, Mistun hendak pulang ke Lombok dengan menumpang bus AKAP. Selama berlayar dari Ketapang ke Gilimanuk, ia berprilaku normal dan berada di atas dek kapal. Namun saat kapal bersandar dan bus serta penumpang lainnya turun, Mistun tetap berada di atas kapal.

Beberapa saat kemudian, orang-orang dikejutkan dengan aksi nekatnya yaitu menceburkan diri ke laut.

Setelah berhasil dievakuasi dari laut, Mistun langsung dilarikan ke Puskesmas Gilimanuk untuk mendapatkan perawatan.

Wayan Suartana, salah seorang staf Kelurahan Gilimanuk, mengatakan bahwa Mistun dalam kondisi pingsan saat dilarikan ke Puskesmas. Saat ditanya, Mistun beralasan ia menceburkan diri ke laut karena ditinggal bus yang ditumpanginya.

"Tapi, anehnya ia mengaku tidak ingat nama bus yang ditumpanginya," kata Suartana. Karena itu, Suartana dan beberapa saksi mata lainnya menduga Mistun frustasi dan malu untuk pulang ke kampung halamannya karena baru tiga bulan di Malaysia sudah balik.

Sedangkan Kakan Satpol PP Jembrana, Putu Widarta, mengatakan untuk pemulangan TKW malang ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Kesos Jembrana. Mistun sendiri diketahui tidak membawa identitas lain kecuali paspor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement