Senin 04 Jul 2011 17:46 WIB

Saleh Ngotot Tetap Berkuasa, Yaman Kian Bergolak

Red: cr01
Ali Abdullah Saleh
Ali Abdullah Saleh

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang kini dirawat di Arab Saudi, tetap ngotot menggengam kekuasaannya, walau wilayah selatan Yaman kian bergolak dengan protes—yang menuntutnya mundur—dan bentrokan bersenjata.

"Presiden Saleh enggan mundur dari jabatannya, hingga ia kembali dan mengawal sendiri proses transisi," kata seorang pejabat pemerintah Yaman, di Riyadh, Arab Saudi, Ahad (3/7). Sang pejabat baru saja menggelar pertemuan dengan Saleh di bangsal tempat ia dirawat.

Sementara itu, menurut kantor berita Reuters, mengutip seorang pejabat pemerintah Yaman, Presiden Saleh berniat mendukung rencana yang disusun negara-negara Teluk Arab terkait transfer kekuasaan di negaranya. Rencana negara-negara Teluk ini sempat rusak hingga tiga kali karena penolakan Saleh untuk memberikan tanda tangan pada menit-menit terakhir.

Pejabat yang minta tidak disebutkan namanya itu menyatakan Saleh bersikeras akan mengawal sendiri proses transisi di negaranya. "Presiden menganggap pemilu yang tepat membutuhkan waktu mulai dari enam sampai delapan bulan," ujarnya. Si pejabat juga menegaskan dirinya tetap mendukung Saleh selama periode tersebut.

Presiden Saleh selamat dari upaya pembunuhan bulan lalu, namun ia diterbangkan ke Arab Saudi untuk pengobatan luka yang dideritanya dalam serangan terhadap istananya.

Para analis mengatakan bom tersebut ditanam di masjid istananya bulan lalu, untuk mencegahnya melanjutkan tugas, meskipun tidak membunuhnya.

sumber : Al-Jazirah
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement