REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A – Perdana Menteri Yama, Ali Mohammad Mujawer, telah kembali ke Sana'a setelah menjalani perawatan selama lebih dari dua bulan di sebuah rumah sakit di Riyadh, Arab Saudi. Sang perdana menteri juga terkena imbas ledakan bom di istana Presiden Yaman.
Mujawer adalah pejabat teras Yaman pertama yang kembali pulang usai perawatan medis di Arab Saudi, setelah terluka dalam serangan 3 Juni lalu, yang menewaskan 11 orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Presiden Ali Abdullah Saleh, yang juga terluka dalam serangan tersebut, pekan lalu telah bersumpah akan "segera" pulang.
Selama absen dari pemerintahan, Saleh tidak mendelegasikan kekuasaannya kepada Wakil Presiden Abdrabuh Mansour Hadi. Para anggota keluarga Saleh, yang memimpin militer dan aparat keamanan, menjalankan kekuasaan di Yaman selama sang presiden dirawat di Saudi.
Sementara itu, tujuh tentara Yaman tewas dan 30 lainnya terluka dalam serangan yang diduga dilancarkan oleh pejuang Alqaidah, Selasa (23/8), pada sebuah pangkalan militer di selatan Provinsi Abyan.
"Enam tentara dan seorang pejabat sipil tewas dan 30 orang terluka, ketika milisi Alqaidah menyerang Kamp Brigade 201 di Dofes, selatan Abyan, ibukota Zinjibar," kata seorang pejabat, sebagaimana dikutip AFP.
Pernyataan resmi rumah sakit militer yang merawat para korban terluka mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas.
Para penyerang menjadikan kawasan yang dipenuhi pepohonan dan kayu yang terdapat di sekitar pangkalan untuk mendekati sasaran dan menyerang anggota Brigade. Mereka kemudian menembakkan roket peluncur granat dan senjata-senjata mesin otomatis.
Kemungkinan serangan ini dilakukan oleh Alqaidah sebagai aksi balas dendam atas serangan udara pasukan pemerintah, Senin (22/8), di kawasan lain Abyan, yang menewaskan enam orang yang diduga milisi Alqaidah.