Selasa 05 Jul 2011 06:36 WIB

UNHCR: 172 Ribu Pengungsi Butuh Rumah Baru pada 2012

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--UNHCR Senin mendesak lebih banyak negara untuk membuka pintu mereka bagi orang-orang yang membutuhkan rumah permanen, ketika 172.000 pengungsi perlu dimukimkan kembali pada 2012, dua kali lebih dari 80.000 tempat yang dapat disediakan. "Sebagian besar pengungsi pada akhirnya akan kembali ke negara mereka atau diperbolehkan menetap di negara-negara pemberi suaka pertama," kata Wie-Meng Lim-Kabaa, wakil direktur divisi perlindungan internasional badan pengungsi PBB itu.

"Tapi bagi beberapa -- karena misalnya, kasus politik yang benar-benar sensitif -- pemukiman kembali di sebuah negara ketiga memberikan satu-satunya solusi yang mungkin," ia menambahkan.Sekitar 80.000 tempat permukiman kembali telah ditawarkan oleh sejumlah negara setiap tahun, tapi jumlah itu jauh dilampaui oleh permintaan. Pada tahun ini, 172.307 orang telah diproyeksikan akan memerlukan tempat permukiman kembali.

"Jika negara-negara tidak mengajukan lebih banyak tempat, hampir 100.000 pengungsi yang rentan yang membutuhkan tempat permukiman kembali akan tetap tanpa solusi tahun ini," kata Lim-Kabaa."Sangat penting untuk mengerti bahwa orang-orang ini tidak memiliki solusi alternatif dan kegagalan untuk memukimkan mereka berarti orang-orang itu tetap dalam keterlantaran yang menyakitkan."

Malahan, jika negara-negara gagal menerima lebih banyak pengungsi, jumlah akumulatifnya dalam tiga hingga lima tahun yang membutuhkan tempat permukiman kembali akan mencapai 780.000 orang.

Konflik di Libya telah menambah jumlah orang yang mengantri untuk dapat penempatan kembali, dengan banyak yang terdampar di perbatasan dengan Tunisia dan Mesir dengan tidak ada solusi lain terlihat, kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mencatat.

"UNHCR telah minta pada negara-negara untuk menyediakan tempat permukiman kembali bagi para pengungsi itu di luar kuota tetap mereka," katanya. "Dihadapkan pada situasi luar biasa ini UNHCR telah minta negara-negara untuk mempercepat prosedur pembuatan keputusan mereka dan juga izin mereka untuk memulai membawa para pengungsi itu dengan selamat secepat mungkin," badan tersebut menambahkan.

Secara keseluruhan, 25 negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Norwegia dan Brazil, secara tetap telah memberikan tempat bagi penempatan kembali, kata UNHCR. AS terus menerima jumlah terbesar pengungsi, dengan 54.077 orang tiba di negara itu pada 2010. Rumania, Jepang dan Paraguay menerima pengungsi untuk pertama kali pada 2010, membantu memperbanyak jumlah negara yang memberikan tempat permukman kembali.

 

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement