Selasa 05 Jul 2011 14:33 WIB
KH Zainuddin MZ Berpulang

Prof Satori: Indonesia Butuh Dai Seperti Almarhum Zainuddin

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Didi Purwadi
Isteri almarhum KH Zainuddin MZ, Kholilah (kanan), berdoa di dekat jenazah KH Zainuddin MZ di rumah duka, kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Isteri almarhum KH Zainuddin MZ, Kholilah (kanan), berdoa di dekat jenazah KH Zainuddin MZ di rumah duka, kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof Dr Ahmad Satori Ismail, mengungkapkan kematian seorang muslim apalagi ia seorang dai itu selalu merugikan umat Islam. Pihak yang merasa kehilangan bukan hanya keluarga, tapi semua umat Islam.

''Kematian seorang muslim yang dai itu sangat merugikan umat Islam. Yang merasa kehilangan bukan hanya keluarganya. Tapi, semua umat Islam merasa berhutang budi dengan banyak petuah melalui ceramahnya,'' tandas Prof Satori kepada Republika di Jakarta, Selasa (5/7).

Prof Satori kemudian mengutip sebuah pepatang,''mautul 'alim mautul 'alam (kematian seorang alim berdampak kepada kematian dunia). Di saat kemungkaran semakin merebak, banyak kemaksiatan serta pemurtadan, bangsa Indonesia ini sangat membutuhkan para dai seperti beliau,'' ungkap Satori.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement