REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menyatakan dirinya hanya ingin menjadi tentara dibandingkan menjadi presiden pada periode mendatang.
"Saya hanya ingin jadi tentara," ujarnya kepada wartawan usai menerima tongkat komando Kepala Staf Angkatan Darat dari Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta, Kamis (7/7).
Dengan gaya santai dan kalem, lulusan Akademi Militer 1980 itu menambahkan, jika pun terpilih sebagai orang nomor satu di negeri ini, maka hal itu harus melalui aturan dan ketentuan yang berlaku. "Namun, yang jelas saya hanya ingin jadi tentara," ujar mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.
Pramono yang merupakan adik Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono itu menyatakan, setelah menerima tongkat komando Kepala Staf Angkatan Darat akan memfokuskan diri pada program-program TNI Angkatan Darat yang telah ditetapkan sebelumnya. "Kebijakan apa saja yang telah ditetapkan oleh beliau (George Toisutta -red), saya akan teruskan seluruhnya baik yang menyangkut sumber daya manusia maupun alat persenjataan," katanya.
Pramono mengatakan sumber daya manusia, prajurit yang handal, tidak akan ada artinya tanpa persenjataan yang handal dan mumpuni pula. "Begitu pula persenjataan canggih tidak ada artinya jika tidak diawaki sumber daya manusia yang handal," ujarnya menegaskan.
Pramono menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia dan persenjataan akan dilakukan seiringan. Sehingga, profesional TNI Angkatan Darat menjadi maksimal.