REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Dinas Peternakan Provinsi Jambi mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur atau tergoda dengan tawaran daging dengan harga jauh di bawah standar. Karena diduga daging tersebut bermasalah seperti dioplos dan dicampur air.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi Husni Jamal di Jambi, Senin mengatakan, masyarakat perlu mencurigai bila ada penawaran harga yang murah saat membeli daging. "Bila harga itu jauh dibanding harga standar umum yang berlaku di pasaran sudah dipastikan daging itu bermasalah seperti dicampur daging babi dan dicampur air," katanya.
Masyarakat perlu mengetahui perbedaan daging sapi dan daging kerbau murni atau tidak bercampur daging babi serta tidak dicampur air. Ia menyebutkan, untuk daing kerbau dan sapi, warnanya lebih merah, berserat, tidak terlalu amis serta ada lemak di sela-sela daging, sementara daging babi warnanya merah muda, sangat amis, tidak berserat serta tidak ada lemak di sela-sela daging tersebut.
Selanjutnya untuk membedakan daging itu dicampur air atau tidak, pedagang hanya menumpuk di meja atau tidak digantung, karena bila digantung airnya akan menetes. Daging dicampur air, bila sudah dimasukkan ke dalam kantong kresek, saat diangkat akan ada genangan air di dalam kantong, begitu pun terhadap ayam yang mengandung air, kekenyalan akan berbeda.
Daging yang dicampur air akan lebih lembut, sementara ayam murni akan lebih keras, dan pedagang juga tidak mau menggantung ayam tersebut saat dijual.
Warga yang menemukan ciri daging seperti di atas, sudah bisa membedakan mana daging babi dan daging sapi atau kerbau, serta daging yang dicampur air, diminta segera melaporkan pada Dinas Peternakan setempat. Masyarakat yang sudah terlanjur membeli juga diminta menyerahkan sebagian daging yang dibelinya pada Dinas Peternakan setempat untuk dijadikan barang bukti (bb), namun bila tidak sempat membeli cukup memberitahukan tempat dan menunjukkan orang yang menjualnya.