Rabu 20 Jul 2011 20:37 WIB

Paul Iwo:Saya tak Kenal Nazaruddin

Rep: muhamad hafil/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (20/7),  memanggil dan memeriksa  Paul Iwo terkait  kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games.

Paul yang juga merupakan Direktur Utama PT Triofa Perkasa ini diketahui sebagai orang kepercayaan dari Sesmenpora Wafid Muharam yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

"Hari ini KPK memanggil Paul Iwo sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah pada pembangunan wisma atlet," tutur Kabag Pemberitaan  KPK Priharsa Nugraha di kantornya, Rabu (20/7)

Paul dianggap cukup mengetahui terutama yang berkaitan dengan Wafid. Paul adalah orang yang selama ini menjadi penghubung aliran informasi maupun uang ke Wafid.

Hal tersebut terungkap dalam surat dakwaan yang dibacakan jaksa KPK untuk terdakwa Mohammad El Idris,  pekan lalu. Surat dakwaan itu menjelaskan Paul  mengkontak Idris untuk meminta uang dijatahkan kepada Wafid senilai 2 persen dari proyek pembangunan wisma atlet.

Proses penyerahan uang yang dilakukan pada hari Kamis 21 April 2011 petang itu pun berakhir dengan operasi tangkap tangan oleh penyidik dari KPK. Namun, usai menjalani pemeriksaan selama 10 jam, Wafid membantah tudingan yang ada dalam surat dakwaan tersebut.

Menurutnya, ia sama sekali tidak terlibat dalam kasus itu. Selain itu, ia menyebutkan bahwa ia sama sekali tidak mengenal M Nazaruddin yang juga menyebut keterlibatan Paul dalam kasus ini. “Saya sendiri tidak pernah bertemu dan mengenal Nazaruddin,” kata Paul usai menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Rabu (20/7) malam.

Menurutnya, ia adalah seorang supplier atau rekanan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dari PT Triofa Perkasa. Namun, sekali lagi ia membantah terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet tersebut. “Justru tidak ada kaitannya saya dengan kasus itu,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement