REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa cita-cita dia adalah hanya ingin menjadi tentara dan hal itu sudah dia tuliskan saat masih berada di Akademi Militer.
"Rekan-rekan boleh datanglah ke Akademi Militer. Saya tulis cita-cita saya. Cita-cita saya hanya menjadi tentara," kata Pramono saat silaturahim dengan jajaran media massa di Jakarta, Selasa, saat ditanya adanya wacana menjadikan dia sebagai calon presiden pada 2014.
"Saya baru beberapa waktu diangkat menjadi Kasad. Saya sangat durhakai, menciderai TNI Angkatan Darat kalau saya sudah berpikir yang tidak-tidak. Saya hanya ingin mengabdi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat," katanya.
Pramono Edhie Wibowo dilantik sebagai Kasad oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Juni menggantikan George Toisutta.
Pramono Edhie Wibowo mengakui bahwa ada yang menyebut-nyebut dia akan maju pada 2014. Namun ia mengatakan, dia akan setia kepada TNI AD.
"Mengapa? Saya dikenal sebagai (jenderal) bintang empat karena TNI AD. Saya tidak boleh menciderai," katanya lagi.
Ia mengatakan tidak akan menggunakan TNI AD untuk kepentingan politik. "Rasanya saya tidak menjadi tentara yang benar (jika membawa TNI AD untuk kepentingan politik)," katanya.
Saat ditanya cita-citanya jika sudah pensiun, Pramono mengatakan mungkin akan menjadi petani. "Saya agak dekat dengan kebun," katanya.
Selain itu, lanjutnya, AD sangat lebih mudah menyesuaikan diri sebagai petani. Alasannya TNI AD sering melakukan Tentara Manunggal Masuk Desa. "Jadi pengusaha jauh sekali," katanya.
Sementara itu mengenai alutsista TNI AD, Pramono mengatakan, akan dibangun sesuai dengan program dan kemampuan negara. Ia mengatakan telah menunjuk Wakasad untuk membuat satu tim yang menangani hal tersebut.
Dalam membangun alutsista, katanya, ia sepakat untuk membeli produk yang sudah bisa dibuat di dalam negeri. "Harus produksi dalam negeri. Titik. Karena saya juga punya kepentingan nasional," tegasnya.
Namun jika alutsista yang ingin dimiliki belum bisa dibuat di dalam negeri maka akan diadakan dari luar negeri. TNI AD, katanya, akan berupaa menyamakan alutsista yang dimiliki dengan negara lain, minimal sekelas teknologinya.