Rabu 27 Jul 2011 19:04 WIB

Polri: Posisi Andi Nurpati Sentral dalam Kasus Pemalsuan Surat MK

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rencananya penyidik akan melakukan pemeriksaan konfrontasi antara mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, dengan tersangka Mashuri Hasan dan beberapa saksi selama dua hari yaitu Kamis (28/7) dan Jumat (29/7) mendatang. Polisi pun menyebut posisi Andi Nurpati sebagai sosok sentral dalam konfrontasi mendatang.

"Iya, rekonstruksi membuat semakin jelas perannya (Andi Nurpati)," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/7).

Anton menambahkan penyidik telah melakukan rekonstruksi di tiga tempat berbeda yaitu kantor KPU, Jak TV dan Mahkamah Konstitusi (MK). Dari hasil rekonstruksi tersebut, penyidik menilai semakin jelas peran masing-masing pihak, termasuk Andi Nurpati yang kini menjabat sebagai Ketua Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat ini.

Pemeriksaan secara konfrontasi, tambahnya, dilakukan dalam dua hari karena tidak mungkin Andi Nurpati dikonfrontir dengan dua kelompok sekaligus yaitu kelompok MK dan KPU. Rencananya Andi Nurpati akan dikonfrontir dengan mantan dua stafnya di KPU, sopir (Haryo) dan tersangka Mashuri Hasan pada Kamis (28/7).

Sedangkan pada Jumat (29/7), Andi Nurpati akan dikonfrontir dengan empat staf Sekretaris Jenderal MK. Saat ditanya apakah akan dikonfrontir dengan mantan hakim MK, Arsyad Sanusi, Anton mengatakan hal itu belum perlu.

Namun ia memastikan, setelah konfrontasi selama dua hari nanti, akan ditetapkan tersangka baru dalam kasus pemalsuan surat MK ini. "Sementara ini belum ada (tersangka baru), tapi saya rasa setelah ini (rekonstruksi) nanti ada," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement