REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN - Media Barat dituding sembunyikan ikatan “Penjagal Norwegia”, Anders Behring Breivik, dengan Zionis Israel. Media memperkenalkan teroris Norwegia sebagai seorang fundamentalis ekstrim Kristen untuk mengalihkan perhatian publik dari hubungannya dengan jaringan Zionis.
Hal itu dikemukakan seorang pengamat Timur Tengah, Peter Eyre, kepada Press TV pada Sabtu (30/7) waktu setempat. "Tidak diragukan lagi bahwa Breivik adalah seorang pendukung loyal Kristen-Zionis yang memiliki hubungan kuat dengan Israel. Bahkan, dia telah berulangkali berkunjung ke Palestina pendudukan," katanya.
Eyre menjelaskan bahwa media massa Barat menggunakan "taktik pengalihan" dengan menyebut Breivik sebagai seorang Kristen fundamentalis daripada memfokuskan pada hubungan teroris itu dengan Zionisme global.
Pada 22 Juli lalu, sebuah bom mengguncang kantor pemerintah di ibukota Norwegia, Oslo, menewaskan delapan orang dan mencederai sejumlah lainnya. Pada hari yang sama, sebanyak 68 pemuda anggota kader muda Partai Buruh Norwegia, terbunuh dalam aksi penembakan brutal di Pulau Utoeya di dekat Oslo. Anders Behring Breivik mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut.
"Ada pelaku Zionis di balik insiden tersebut," kata Eyre seraya menilai bahwa pembantaian massal itu menunjukkan indikasi adanya keterlibatan orang dalam dengan interferensi Zionis.
Breivik yang memiliki pandangan anti-Islam sangat kuat itu menyatakan telah beberapa kali berdiskusi dengan sejumlah anggota English Defense League. Sebuah kelompok anti-Muslim yang berbasis di Inggris.
Polisi Norwegia menyatakan akan menginterogasi Breivik untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Namun, mereka tidak memberikan keterangan soal masalah apa yang akan dikorek dari mulut Breivik. Breivik diinterogasi selama tujuh jam sehari setelah serangan.