REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Alasan sakit tak membuat pengadilan Mesir mentoleransi Hosni Mubarak dari hadir di ruang sidang. Mantan orang nomor satu negeri ini datang ke pengadilan dengan didorong ke ruang sidang menggunakan tandu.
Mantan presiden Mesir ini ditempatkan dalam 'kandang' hitam yang terbuat dari besi. Dia mengenakan kemeja putih, dengan posisi setengah terbaring.
Kedua putranya, Gamal dan Alaa, ditempatkan di kursi terpisah di sampingnya, di ruang sidang penuh sesak.
Mubarak, 83 tahun, menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah dalam dakwaan korupsi dan memerintahkan pembunuhan atas pemrotes anti pemerintah. Ia telah membantah tuduhan.
Dia melakukan perjalanan ke akademi polisi Kairo - tempat sidang dilaksanakan - dengan helikopter militer yang dilengkapi dengan peralatan medis dari Sinai ke Kairo. Sebuah konvoi yang termasuk ambulans mengiringi Mubarak ke bandara Sinai dari sebuah rumah sakit di Sharm el-Sheikh.
Begitu helikopter yang membawa Mubarak mendarat di lapangan Akademi Militer, ribuan massa di luar gedung pengadilan bertepuk tangan. Sebelumnya, kerusuhan sempat pecah di luar lokasi persidangan, antara kubu yang pro dan kontra terhadap rezim Mubarak.