REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Hari ini di Kairo, sidang pertama Presiden Mesir Hosni Mubarak yang digulingkan, dimulai untuk menghadapi sejumlah tuduhan politik dan kriminal, terutama pembunuhan pemrotes selama revolusi "25 Januari", penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.
Mubarak tampak berbaring di tempat tidur medis didampingi dua putranya, Gamal dan Alaa, mantan Mendagri Mayor Jenderal Habib al-Adli dan enam pembantunya dari pimpinan kementerian yang terlibat dalam pembunuhan demonstran sipil, mereka semua berada dalam sangkar tuduhan di depan Pengadilan Pidana di utara Kairo, yang telah ditetapkan akademi polisi sebagai tempat penyelenggaraannya.
Mantan Presiden Mesir, tiba pada Rabu (3/8), di gedung pengadilan di tengah penjagaan keamanan ketat, karena kondisinya yang krisis sejak ia meninggalkan rumah sakit Sharm el-Sheikh subuh hari ini, dengan menggunakan pesawat kepresidenan, didampingi oleh delegasi medis yang disediakan dan sejumlah penjaga sampai di bandara militer Almaza di bagian timur Kairo, kemudian dibawa ke markas Academy Polisi dengan menggunakan ambulans.
Tim dokter yang mengawasi kondisi Mubarak di Rumah Sakit Sharm el-Sheikh, telah mengkonfirmasi bahwa kesehatan Mubarak relatif stabil, dan dia mampu tampil di hadapan pengadilan hari ini.
Tampak ada banyak ditempatkan anggota dinas keamanan di ruang sidang, sesuai dengan prosedur keamanan untuk menjamin jalannya pelaksanaan sidang dengan tenang. Sementara itu para anggota polisi dan tentara Mesir berada menara-menara pusat yang ada di lokasi sidang untuk memonitor setiap gerakan-gerakan aneh yang terjadi selama atau setelah sidang.
Perlu diketahui bahwa Mubarak menghadapi ancaman hukuman mati jika terbukti bersalah atas pembunuhan demonstran sipil.