REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dinilai hanya mencari sensasi. Hal ini berkaitan dengan rencana untuk mengusung Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai kandidat calon presiden (capres) di 2014.
"Partai pengusung SMI hanya mencari sensasi melalui kontroversi," kata anggota Komisi III, Bambang Soesatyo, Senin (8/8). Sebab, partai yang mengusung SMI tentu mencatat fakta politik tentang posisi SMI. Tetapi, mereka telah secara sadar mengabaikan fakta politik yang telah ditetapkan DPR.
Menurutnya, pencalonan SMI sebagai capres dirasakan kurang etis. Hal ini sama dengan menawarkan kepada rakyat kandidat capres yang berpotensi punya masalah hukum.
"Sudah ada fakta politik yang memosisikan SMI sebagai sosok yang berpotensi punya masalah hukum," katanya. Sidang Paripurna DPR merekomendasikan kepada penegak hukum untuk melakukan proses hukum terhadap SMI terkait dengan tanggungjawabnya dalam skandal Bank Century.
Ia mengingatkan proses hukum mega skandal Bank Century terkatung-katung alias diambangkan. Otomatis, lanjutnya, SMI masih menjadi sosok yang masih tersandera karena tidak berjalannya proses hukum skandal Bank Century.
"Apakah SMI layak menjadi kandidat Capres? Pada waktunya nanti, saya berharap KPU memerhatikan masalah ini. Kita harus belajar dari almarhum Gus Dur yang pada akhirnya bisa menerima penolakan KPU atas pencalonannya sebagai capres pada 2009 karena alasan tidak memenuhi syarat," katanya.
Tak hanya itu, lanjut dia, pencalonan seseorang sebagai presiden pun memiliki persyaratan. Yakni bersih secara hukum. Dalam arti, tidak mempunyai masalah hukum atau berpotensi punya masalah hukum di kemudian hari.