REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung Wibowo, mengatakan, tertangkapnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menjadi momentum bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membangun kembali kredibilitasnya.

"Pasalnya, kredibilitas KPK saat ini menjadi turun lantaran pernyataan-pernyataan Nazaruddin, termasuk menyebut pimpinan dan pejabat KPK terlibat pada kasus dugaan korupsi yang dihadapinya," kata Pramono Anung di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (9/8).

Menurut Pramono, dengan tertangkapnya Muhammad Nazaruddin di Kolombia, menjadi tantangan bagi KPK untuk memproses kasus dugaan korupsi yang melibatkan anggota Komisi VII DPR RI tersebut. Pembangunan kembali kredibilitas lembaga KPK, katanya, dengan kerja keras dalam mengungkap semua pihak yang terkait dengan kasus dugaan korupsi yang dihadapi Nazaruddin.

Nazaruddin adalah salah satu tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang. "KPK hingga saat ini adalah lembaga penegak hukum yang masih dipercaya masyarakat, sehingga saat ini menjadi momentum untuk membuktikan integritasnya," katanya.

Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan ini menambahkan, KPK harus mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa KPK masih memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kasus korupsi. "Saya termasuk orang yang tidak percaya sepenuhnya terhadap celotehan Nazaruddin, karena melalui proses hukum semuanya pernyataannya akan dibuktikan kebenarannya," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika