REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Perubahan sikap dan perilaku tahanan KPK, Muhammad Nazaruddin, begitu mendadak sesampainya di Tanah Air. Merasa tidak diuntungkan dengan perubahan sikap ini, Partai Demokrat meyakini Nazaruddin telah dipengaruhi orang lain sehingga mengubah haluan dari sikap menyerang menjadi sikap bungkam.

Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopachua, meyakini perubahan sikap yang ditunjukan Nazar melalui surat pribadinya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mungkin muncul mendadak. "Saya lihat perubahan sikap Nazar yang sangat cepat ini karena dia dipengaruhi pihak lain," ucap Max kepada wartawan, Jumat (19/8).

Di hadapan kerumunan wartawan yang menunggunya di luar gedung KPK, Nazar membacakan surat yang ditujukan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Presiden SBY. Dalam suratnya, Nazar menjanjikan sikap diam jika SBY bisa memberikan jaminan keselamatan kepada istri dan anaknya.

Hal ini dilihat Max begitu bertolak belakang dengan sikap yang ditunjukan Nazar selama berada di pelarian. Sejak berada di luar negeri terhitung 23 Mei hingga sebelum tertangkap pada 7 Agustus, Nazaruddin seakan roadshow ke beberapa stasiun televisi sambil melemparkan berbagai tudingan ke petinggi Demokrat.

Max mempertanyakan mengapa Nazar yang dulu terkesan sebagai pemberani itu tiba-tiba saja menjadi lemah. "Dan lagi, dia ini sekarang seolah-olah sedang head to head dengan Pak SBY. Inikan aneh. Jadi, pasti ada yang ada dibelakangnya."

Soal surat, Max juga meragukan dibuat sendiri oleh Nazar. Tetapi, Max menolak menyebut pihak-pihak yang menurutnya telah meracuni mantan Bendahara Umum Demokrat itu. "Yang jelas pasti orang-orang terdekatnya," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika