REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kalong atau kelelawar, binatang malam ini ternyata menyimpan banyak cerita. Di dataran Sunda dan Jawa, binatang ini dikenal dengan nama lalay, kalong, lowo, lawa, atau kampret. Suku Dayak bahkan menyebutnya hawa, prok, cecadu, kusing, atau tayo.
Bentuknya unik, sekilas mirip anjing dengan kipas di punggung. Siapa sangka, kalong pun menyimpan khasiat sebagai obat alternatif.
Republika menemukan penjual abon kalong yang dijual di jalanan sekitar halte busway Departmen Pertanian. Edi, pedagang abon kelelawar, menyebutkan produknya ini berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Di antaranya adalah penyakit asma, paru-paru, dan darah tinggi.
"Untuk yang penyakitnya parah, paling makan satu sampai dua bungkus itu sudah sembuh," ujarnya kepada Republika (1/9).
Edi menjamin, di Jakarta, hanya dialah penjual abon kalong yang berdar. Biasanya, Edi melayani pesanan melalui telepon atau pesan melalui akun abonkelelawar.blogspot.com.
Cara pengobatannya juga terbilang mudah. Abon kalong yang sudah diolah itu bisa langsung dimakan bersama nasi ataupun dicampur makanan lain. Abon ini dibuat dari daging kalong yang umurnya sudah cukup dewasa. Menurutnya, kelelawar dewasa dagingnya sudah banyak, lagi empuk.
''Tidak ada efek samping dari abon ini,'' kata Edi.
Berdasarkan pengalamannya, ketika sudah mencoba sekali, biasanya orang akan memesan kembali. Satu bungkus abon kalong 30 gram dijual Edi seharga Rp 20.000. Untuk ukuran besar 100 gr, harganya Rp. 100.000.
Khasiat Kelelawar
Selain abon, Edi juga menjual lemak kalong. Lemak ini diolah menjadi cairan lalu dibotolkan. Khasiat lemak kalong untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti panu, kiurap, kudis, kutu air, jerawat, alergi, eksim basah dan eksim kering.
Caranya pun mudah. Anda cukup oleskan lemak pada bagian yang ingin diobati, beberapa kali hingga sembuh. Lemak kalong ini dijual Rp 20.000 per botol.
"Setiap bagian kelelawar ada khasiatnya," kata Edi.
Empedu kelelawar dikatakan bisa menumbuhkan berbagai macam bulu seperti kumis, jenggot, jambang, bulu dada, dan bulu alis. Empedu ini sudah dicampur dengan kemiri, telur, dan udang dijadikan satu dan dibotolkan.
Untuk menumbuhkan rambut, sebaiknya keramas terlebih dahulu agar pori-pori bersih. Oleskan cairan empedu hingga mengenai kulit kepala. Untuk menumbuhkan kumis dan jenggot, sebaiknya dicukur lebih dahulu. Kemudian oleskan di tempat yang ingin ditumbuhi rambut. Rambut atau bulu akan tumbuh dalam satu minggu.
Abon kalong, minyak, dan empedu ini semuanya diproduksi olah PT. Batman Pratama, Sukabumi-Indonesia. Penjualan Edi di pinggir jalan bisa mencapai 50 bungkus abon perhari.