Rabu 07 Sep 2011 16:39 WIB

Israel Ngotot tak akan Cabut Blokade Gaza

Turki-Israel
Turki-Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Israel tidak akan meminta maaf kepada Turki atas serangan pada Mei 2010 terhadap armada tujuan Gaza dan tidak akan mencabut blokade terhadap Jalur Gaza, kata seorang menteri Israel, Rabu (7/9).

"Israel akan mempertahankan kepentingan-kepentingannya dan pemerintahnya tidak akan meminta maaf," kata Israel Katz, menteri transpor dan anggota partai Likud yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu.

Katz, yag berbicara di radio publik Israel, mengemukakan hal itu sehari setelah Ankara menegaskan kembali penangguhan perjanjian-perjanjian militer dengan negara Yahudi itu dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa akan berusaha mengunjungi Gaza.

Hubungan antara Turki dan Israel, yang pernah erat, dilanda krisis dalam hari-hari belakangan ini menyangkut serangan Israel pada 2010 terhadap armada bantuan kemanusiaan untuk Gaza, yang menewaskan sembilan warga Turki.

Hubungan rusak menyangkut insiden itu tetapi ketegangan baru muncul pekan lalu setelah PBB menyiarkan satu laporan mengenai serangan itu, yang menuduh Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam operasi itu, tetapi menyetujui blokade angkatan laut Israel terhadap Gaza.

Turki menanggapi dengan marah laporan itu, mengumumkan pengusiran duta besar Israel dan menangguhkan perjanjian-perjanjian militer dengan negara Yahudi itu. Publikasi laporan itu ditunda beberapa kali sementara kedua negara berusaha memperbaiki hubungan.

Ankara menuntut Israel meminta maaf atas serangan itu, menuntut ganti rugi dan mencabut blokade atas Gaza, semua tuntutan itu ditolak pemerintah Israel. Pada Rabu, Katz menegaskan bahwa blokade Gaza tidak akan dicabut.

"Israel mempertahankan blokade angkatan lautnya terhadap Gaza untuk menghentikan pengiriman senjata ke Hamas," katanya mengacu pada gerakan Islam yang kini mengusai wilayah pantai itu.

Israel menyetujui laporan PBB itu, dengan sejumlah keberatan, etapi Turki menolak hasil penyelidikan itu dan mengancam akan mengajukan satu gugatan hukum terhadap negara itu ke Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) di Denhaag, Belanda.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement