REPUBLIKA.CO.ID, AMBON- Berbagai penyakit mulai menjangkiti pengungsi korban bentrok Kota Ambon, Kamis (16/9). Menurut petugas dinas kesehatan, sebagian besar terkena penyakit infeksi pernapasan.
Beberapa orang dewasa dan anak-anak yang ditemui Republika di pos pengungsian SD Silale,Kecamatan Nusanive mengaku sudah mengalami gangguan kesehatan. Salah satunya adalah Waiwea (80 tahun) yang mengaku sejak Rabu malam tadi sudah kesulitan bernafas.
"Beta hosa (terengah-engah) terus," ujar Waiwea dalam salah satu ruangan kelas di SD Sialle yang dijadikan ruang tidur pengungsi. Sementara Rani Islamia (24 tahun) mengatakan kedua anaknya juga sudah terjangkit penyakit. Siti (2,8 tahun) menurut Rani menderita panas tinggi sejak Kamis pagi. Sementara anak keduanya, Muhammad Fadli (1,4 tahun) menderita gejala tipes.
Dokter Petugas dari Dinas Kesehatan Pemda Maluku, Robert Chandra yang datang ke pos pengungsian SD Silale pagi itu mengatakan bahwa cuaca Kota Ambon yang berhujan terus ikut mendorong lekas sakitnya para pengungsi. Selain itu, kondisi kebersihan di pos-pos pengungsian juga mulai membuat beberapa pengungsi mnderita pengungsi.
"Laporan yang kami terima, paling banyak kena infeksi saluran pernapasan dan demam. Ada beberapa juga yang sudah mulai terjangkit diare," lanjut Robert.