REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Presiden otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengumumkan tetap berangkat ke PBB pekan depan, melalui Dewan Keamanan untuk memperoleh keanggotaannya secara penuh dari PBB. Dalam pernyataanya, Jum’at (16/9) Abbas menegaskan, “Tindakanya sebagai hak legal bangsa Palestina untuk mengakhiri ketidakadilan sejarah yang dialami rakyat Palestina”.
Dalam pidatonya kemarin, Abbas menekankan, “Kami telah tetapkan sebagaimana kami sampaikan sebelumnya bahwa kami akan berangkat ke DK PBB. Kami berangkat ke DK PBB untuk menyampaikan pidato di depan anggota PBB pada 23 September mendatang. Kami akan minta pada sekjen PBB untuk menyampaikanya ke DK PBB.
Tidak dijelaskan, bagaimana sikap Abbas seandainya langkahnya tersebut mendapat penolakan dari DK PBB, sebagaimana sebelumnya diungkapkan Washington, bahwa pihaknya akan menggunakan hak veto untuk membendung langkah Abbas tersebut.
Seperti disebutkan sebelumnya, Abbas mendorong legalitas Israel di wilayah Palestina terjajah. Ia mengatakan, untuk mendapatkan keanggotaan dari PBB tidak berarti harus mengisolasi suatu negara, namun dalam rangka mengisolasi politik dan kebijakan penjajahanya.
Abbas mengisyaratkan keinginannya untuk kembali ke perundingan setelah ia berangkat ke PBB, walau ada ancaman dari para pemimpin Zionis Israel bahwa keberangkatan Abbas ke PBB akan membatalkan semua kesepakatan antara dua pihak.
Benyamin Netanyahu, dalam penjelasanya jum’at mengatakan, “Perdamaian takkan terwujud dengan langkah sepihak di PBB”, tegasnya.