REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Reshuffle yang santer akan dilakukan pada waktu dekat dinilai PPP harus sesuai dengan kebutuhan presiden. "Jika reshuffle dilakukan, harus sesuai kebutuhan presiden, jangan karena ditekan kelompok-kelompok kepentingan," kata Sekjen PPP, Romahurmuziy, Senin (19/9).
Menurutnya, evaluasi kinerja hanya berujung dua, terus tapi tingkatkan kinerja, atau ganti. Persoalannya, lanjut dia, harus diidentifikasi oleh presiden, pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap rendahnya serapan anggaran.
Dikatakannya, reshuffle adalah pisau bermata dua. Pertama, reshuffle bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap sebuah rezim. Karena, kenyataannya hari ini tingkat kepercayaan kepada pemerintah sudah menurun dibandingkan dengan ketika pertama kali dibentuk. Sehingga kebutuhan untuk meningkatkan kepercayaan itu menjadi sahih.
Kedua, untuk meningkatkan kinerja kabinet, bagi PPP, jika reshuffle dilakukan, harus didasarkan atas ukuran yang jelas. "Jangan karena like and dislike," katanya.