Senin 26 Sep 2011 10:23 WIB

Polda Maluku Konsolidasi Aparat Amankan Rumah Agama

Sejumlah personil TNI AD melakukan pengamanan sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman pasca kerusuhan di Kota Ambon, Selasa (13/9). Situasi dan kondisi keamanan mulai berangsur membaik sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Sejumlah personil TNI AD melakukan pengamanan sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman pasca kerusuhan di Kota Ambon, Selasa (13/9). Situasi dan kondisi keamanan mulai berangsur membaik sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON-- Polda Maluku menyikapi aksi teror bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Minggu (25/9) dengan mengkonsolidasikan personil pengamanan.

Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae, di Ambon, Senin, mengatakan, Kapolda Brigjen Pol. Syarif Gunawan menyikapi teror bom di Solo, dengan intensif mengkonsolidasikan personil keamanan di lapangan.

"Jadi tidak hanya di kota Ambon, tapi 10 kabupaten/ kota lainnya di Maluku guna mengantisipasi provokasi tidak diinginkan melalui aksi teror bom," ujarnya.

Pengamanan diintensifkan di gereja-gereja, mesjid-mesjid, dan kelenteng melalui koordinasi dengan masing-masing pengelola tempat ibadah tersebut.

"Kami tidak inginkan pengalaman pahit konflik pada 1999 terulang kembali, makanya konsolidasi personil diintensifkan seiring stabilitas keamanan semakin kondusif," tegas Johanis.

Dia juga belum bisa menjelaskan soal benda dicurigai bom rakitan yang diamankan oleh tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Polda Maluku di Jl. Raya Pattimura yang berseberangan dengan gereja Maranatha, kantor Gubernur Maluku dan kantor Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM).

"Saya masih mengkoordinasikan penguraian benda tersebut di markas Brimob Polda Maluku di kawasan Tantui, kecamatan Sirimau, makanya belum bisa memastikan itu bom atau bukan," tandas Johanis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement