REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR-RI, M Najib, mendorong Pemerintah RI agar tidak terpengaruh dengan sikap Amerika Serikat yang akan memveto proposal Palestina untuk menjadi negara anggota PBB.
Oleh karena itu, pemerintah diminta agar tidak mengendur dalam mendukung kemerdekaan Palestina. "Faktor Amerika tidak lagi penting. Jangan terlalu merujuk kepada Amerika," ujar Najib di sela seminar "Indonesia Center of Democracy, Diplomacy and Defense: Kilas Balik Kinerja Politik Luar Negeri RI, Optimisme di Tengah Globalisasi", di Jakarta, Selasa (27/9).
Selain itu, kata Najib, dukungan AS tidak bisa diharapkan karena memang faktor sejarah dan simfoni mayoritas yang sangat dekat dengan Israel. Meski demikian, Najib menilai demokratisasi yang tengah terjadi di dunia Arab merupakan saat yang paling tepat untuk mendukung proposal Palestina tersebut.
Lengsernya beberapa pemimpin diktator di negara-negara seperti Mesir, Libya, dan Suriah, dianggap Najib memberi iklim positif bagi kemerdekaan Palestina. "Saya yakin 100 persen Timur Tengah mendukung Palestina," ujarnya.
Selain itu, daya tawar Palestina saat ini semakin baik dengan besarnya porsi perhatian yang diberikan dunia kepadanya. Tidak hanya dari kepala negara, media massa dan warga dari berbagai belahan dunia pun memberikan dukungan kepada Palestina, melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.