REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana membuat tim investigasi terkait kerusuhan Ambon beberapa waktu lalu. Tim investigasi ini akan melibatkan semua unsur seperti MUI Maluku dan tokoh-tokoh lintas agama.
Ketua MUI, Ma'ruf Amin mengungkap tim investigasi tidak dimaksudkan sebatas mencari tahu pemicu kerusuhan namun lebih condong pada upaya melakukan rekonsiliasi.
“Kami mendapatkan informasi yang berbeda dari kepolisian, kita akan melakukan tabayyun (mengecek), dan melakukan investigasi ke sana,” kata Ketua MUI KH Ma'aruf Amin di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (27/9).
Menurutnya dari informasi yang diperoleh, tim investigasi MUI akan mengambli langkah-langkah pencegahan agar kejadian itu tidak terulang kembali. “ Yang pasti, kami meminta MUI Maluku dan tokoh-tokoh lintas agama untuk mengutamakan rekonisiliasi,” pungkasnya.
Bentrokan dua kelompok massa di Ambon, Maluku, terjadi beberapa waktu lalu. Bentrokan itu dipicu berita soal kematian seorang tukang ojek, Darwin Saiman. Berita tersebut beredar melalui pesan pendek (SMS). Isinya, Darwin dibunuh ketika mengantar seorang penumpang pada Sabtu malam lalu. Padahal, polisi mengatakan hasil otopsi menunjukkan Darfin meninggal karena kecelakaan murni. Sepeda motornya menabrak pepohonan dan tembok.