Selasa 01 Nov 2011 11:18 WIB

Songket Palembang Diminati Pengunjung Malaysia

Songket Palembang
Foto: OLX Palembang
Songket Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Songket tradisional Palembang, Sumatera Selatan, yang dipadukan dengan busana kebaya dan busana muslimah, segera di pasarkan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemilik rumah busana khas Palembang, Tria Gunawan, di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan setelah memamerkan dan memperagakan busana khas Palembang paduan songket dengan kebaya dan baju muslimah, pemilik restoran khas Indonesia di negeri jiran itu langsung tertarik memasarkan produk tersebut.

"Secepatnya, kami akan membuat perjanjian kerja sama untuk memasarkan busana yang berbahan kain tradisional Palembang itu," kata dia.

Ia menjelaskan, pameran yang sekaligus promosi SEA Games XXVI Indonesia yang diselenggarakan Pemkot Palembang tersebut sangat efektif, terbukti selama tiga hari pameran mendapatkan tanggapan yang bagus dari pemilik restoran.

Tria menambahkan, promosi yang dikemas dalam "Palembang Road to SEA Games" berlangsung 28-30 November, dan diisi dengan pameran produk, pentas seni dan budaya serta peragaan busana.

Khusus untuk peragaan busana, sebanyak 10 stel pakaian berbahan kain khas Palembang berupa pakaian kebaya, muslimah, dan kemeja laki-laki ditampilkan kepada tamu yang hadir dalam promosi SEA Games itu, kata dia pula.

Ia mengatakan, prospek penjualan busana di Kuala Lumpur memang sangat bagus, apalagi pihaknya sengaja menyiapkan pakaian disesuaikan dengan budaya orang Melayu di Malaysia yang dominan dengan kebaya dan baju kurung.

Kota Palembang memiliki kedekatan sejarah dengan bangsa Melayu, Malaysia dari Kerajaan Sriwijaya, selain itu juga memiliki beragam objek wisata menarik, seperti Sungai Musi dan kerajinan khas, berupa songket dan makanan tradisional, kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement