REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Thaha Muhammad Alhamid, sekjen Presidium Papua, mengatakan segala masalah yang terjadi di Papua belakangan ini adalah akumulasi sejak tahun 60-an.
"Jakarta (Pemerintah-red) berhasil meng-Indonesiakan emas Papua, hutan Papua, laut Papua, tapi belum meng-Indonesiakan orang Papua," ujarnya di diskusi Mencari Solusi untuk Papua, Selasa (8/11) di Jakarta.
Menurutnya, persoalan mendasar bukan hanya masalah kesejahteraan atau uang. Ia menilai pemerintah selalu memandang orang Papua bukan bagian dari Indonesia. "Masyarakat hidup dalam ketakutan. Semua dipandang sebagai separatis," katanya.
Ia merasa prihatin melihat aparat selalu menaruh curiga terhadap orang Papua. "Hak untuk hidup dirampas, ujanya. Menurutnya, semua orang termasuk pemerintah harus mengubah cara pandang terhapa masyarakat Papua bahwa pulau paling timur itu juga bagian dari Indonesia.
Untuk mengindonesiakan Papua, menurutnya langkah yang harus diambil oleh pemerintah adalah menarik semua aparat. Masalah Papua tak bisa diselesaikan dengan kekerasan. Setelah itu, barulah urusan kesejahteraan dibahas bersama.