Rabu 09 Nov 2011 13:58 WIB

Sejak Zaman Dahulu Kala, Bahasa Gaul Sudah Digunakan

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Bahasa 'alay' atau bahasa gaul di Indonesia ternyata tidak hanya berlangsung pada zaman sekarang saja, bahkan telah ditemukan sejak tahun 1835 silam.

Hal tersebut dikemukakan SST. Wisnu Sasongko, pakar bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RI, pada acara pemantauan dan sosialisasi penggunaan bahasa di ruang publik, yang digelar di hotel Rahmat Gorontalo, Rabu (9/11).

Menurut dia, bahasa 'alay' ditemukan pada naskah bertuliskan huruf Jawa kuno, yang berjudul 'Angling Dharma'. Dalam naskah itu, kata ratu ditulis dengan menggunakan kata 'Ro' sebanyak tujuh kali sehingga terbaca sebagai ratu.

Padahal jika merujuk pada tata bahasa jawa kuno, semestinya kata ratu ditulis dengan menggunakan 'Ro', 'To' dan 'Wulu'. "Kalau hanya ditulis dengan Ro sebanyak tujuh kali, maka artinya menjadi tujuh atau pitu sehingga terbaca 'R' dan 'Tu'," jelasnya.

Untuk itu, menurutnya, bahasa 'alay' senantiasa ada setiap zaman. Namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan dapat merusak tatanan bahasa Indonesia. "Sifatnya hanya sementara, tidak akan bertahan lama," ungkap dia.

Acara pemantauan dan sosialisasi penggunaan bahasa di ruang publik, diikuti oleh wartawan, penyiar radio, serta staf humas sejumlah instansi pemerintahan di Gorontalo. Dalam kesempatan itu, Badan Bahasa juga menyosialisasikan undang-undang RI nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement