REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengkritik sikap Badan Urusan Logistik (Bulog) yang membeli beras dari petani dengan harga murah. Sikap Bulog tersebut dianggap menjadi penyebab mayoritas petani di Indonesia berada di bawah garis kemiskinan.
"Bulog harus diselidiki. Apakah mereka melakukan 'permainan' dalam pembelian beras ke petani sehingga menyebabkan petani menjadi terus miskin," kata Direktur Statistik Ketahanan Sosial BPS, Hamonangan Ritonga saat menjadi pembicara pada acara Workshop bertema Wartawan Sebagai Media Untuk Mendekatkan Data BPS ke Masyarakat, di Bandung, Sabtu (26/11).
Pernyataan Hamonangan itu disebabkan karena kekecewaanya kepada Bulog yang selalu membeli beras ke petani dengan harga yang sangat murah. Padahal, seharusnya pemerintah melalui Bulog membeli beras dari petani dengan harga yang tinggi sehingga petani bisa keluar dari bawah garis kemiskinan.
Menurutnya, sekitar 70 persen orang miskin di Indonesia berasal dari kalangan petani. Padahal, mayoritas rakyat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok mereka.
"Lah kalau mayoritas rakyat kita mengkonsumsi beras seharusnya petani kita kaya-kaya dong. Tapi pada kenyataanya tidak karena pemerintah maunya beli beras dari petani dengan harga beras," kata Hamonangan.