Senin 28 Nov 2011 09:00 WIB

NATO dan AS Bunuh Puluhan Prajurit Pakistan, Warga Pakistan Mengamuk

Warga Pakistan membakar bendera AS sebagai lambang kemarahan mereka, ilustrasi
Foto: AP
Warga Pakistan membakar bendera AS sebagai lambang kemarahan mereka, ilustrasi

 

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD- Kemarahan menyebar luas di Pakistan, Ahad (27/11), sehubungan dengan serangan udara lintas-perbatasan NATO yang  menewaskan 24 prajurit Pakistan. 

Pada Ahad malam di Pakistan, lebih dari 40 jam setelah serangan itu, banyak pertanyaan tak terjawab. NATO menggambarkan pembunuhan tersebut sebagai "peristiwa tragis yang tak direncanakan" dan menyatakan "penyelidikan sedang dilakukan". 

Seorang pejabat Barat dan seorang pejabat keamanan Afghanistan menyatakan tentara NATO sedang "menanggapi tembakan dari seberang perbatasan".

Mungkin saja kedua keterangan itu benar. Gerilyawan seringkali melancarkan serangan dari wilayah Pakistan atau melarikan diri dari pertempuran melintasi perbatasan keropos sehingga tentara NATO, yang mendapat mandat PBB, tak bisa menyeberang.

Yang jelas ialah kejadian tersebut dapat merusak upaya AS untuk meningkatkan hubungan dengan Pakistan sehingga negara regional itu bisa membantu kenstabilkan Afghanistan sebelum pasukan tempur NATO dipulangkan paling lambat pada 2014.

Sementara itu, ribuan orang berkumpul di luar konsulat Amerika di kota Karachi guna memprotes serangan NATO tersebut.

Seorang reporter Reuters di lokasi mengatakan kerumunan massa yang marah berteriak "Hancur lah Amerika". Seorang pemuda memanjat tembok di sekeliling bangunan yang dijaga ketat itu dan memasang bendera Pakistan di kawat duri.

"Amerika menyerang perbatasan kita. Pemerintah mesti segera memutuskan hubungan dengannya," kata Naseema Baluch, seorang ibu rumah tangga yang ikut berdemonstrasi.

Pakistan, Ahad (27/11), memakamkan prajurit yang gugur dalam serangan tersebut.

Stasiun televisi memperlihatkan peti mayat yang dibungkus bendera Pakistan dengan warna hijau dan putih saat dishalatkan di markas komando regional di Peshawar. Proses tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ashfaq Kayani.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement